🦭 Penyebab Kabel Netral Ada Arus

1 kabel phase yakni kabel yang dialiri arus listrik (strom), 2) kabel netral yakni kabel persilangan/ pertemuan antara tiga kutub (R=S=T) yang hasil reproduksi dari transformator. Kalau untuk listrik 1 phase , kabel phase dan kabel netral bergerak maju selaras akan tetapi semakin panjang hantaran yang dibentantangkan akan mengalami rugi tegan. FaktorPenyebab Korosi. 1. Elektrolit. Elektrolit ini merupakan sebuah kandungan yang terdapat dalam garam atau juga asam dengan sifat yang mudah terikat dengan oksigen sehingga pada proses pengkaratan akan terbilang sangat mudah dan cepat. Asam atau garam yang akan mengandung elektrolit juga banyak ini ditemukan dalam air asin laut dan air hujan. KenapaLampu Netral Nyala Terus? Lebih lanjut pebengkel yang gemar memancing ini menjelaskan, biasanya ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab hal tersebut. Yang pertama karena kabel switch terjepit blok penutup. Kiprok atau rectifier regulator berfungsi mengubah arus dan mengatur kelistrikan. Jika kiprok bermasalah, maka arus listrik Warnakabel netral harus biru 2. Warna kabel PE harus loreng kuning-hijau atau dibalut kuning hijau disetiap terminal dan kotak sambung (1,2,. .,dst) tidak ada: 14b: Arus pengenal Gawai proteksi Arus lebih sirkit cabang (1,2, ,dst) lebih besar daripada KHA penghantar: 14c: Penyebab LOC: 101 : Gambar Instalasi: 101a: Keterangan fungsi Arusharmonik. Pada feeder pengagihan utiliti radial dan sistem tenaga loji industri, kecenderungan utama adalah untuk arus harmonik untuk mengalir dari beban penghasil harmonik ke sumber sistem kuasa. Ini digambarkan dalam Rajah 1. Impedans sistem kuasa biasanya merupakan impedans terendah yang dilihat oleh arus harmonik. Gambar3. Hubungan Segitiga (delta, Δ, D). Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang sama, maka: Vline = Vfase Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum Sebagaiperbandingannya begini : Untuk menghitung daya (Watt) pada listrik DC kita cukup menggunakan rumus ini : Dimana, P=Daya (Watt), V=Tegangan (Volt), I=Arus (Ampere) dan R=resistansi/tahanan (Ohm). Namun, pada listrik AC rumus tersebut bisa diterapkan hanya apabila bebannya berupa tahanan murni R yan. Minaturecircuit breaker adalah bentuk mini dari breaker. Disebut mini karena arus yang di putus oleh MCB mencapai 2A, 4A, 10A, 32A. MCB biasanya digunakan sebagai pengaman pada instalasi rumah. terdapat 2 jenis MCB yaitu MCB 1 Fasa (Biasanya digunakan sebagai pengaman pada instalasi rumah tinggal yang sederhana), dan MCB 3 Fasa (biasanya Olehkarenaitu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan pemasangan instalasilistrik. Antara lain : 1.Tahanan isolasi. 2.Luas penampang penghantar arus. 3.Sistem pengamanan pentanahan *Pemutus Arus Tegangan. 1.Tahanan isolasi. Salah satu penyebab terjadinya kebocoran arus karena kegagalan isolasi akibat dari tahanan isolasi yang Ada3 penyebabnya umum yang menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek. Serta ketiganya ini pada dasarnya yaitu karna kekeliruan tehnis instalasi salah satunya yaitu : Beban yang besar serta spesifikasi kabel yang tidak cocok mengakibatkan kabel memanas serta kulitnya terkelupas. Jenis sambungan (jumper) yang tidak cocok standar keamanan ArusHubugan Singkat Lisrik. Arus hubungan singkat atau konsleting, artinya bertemunya secara langsung antara kawat phasa dengan kawat netral. Atau bertemunya 2 kawat kabel phasa yang berbeda pada listrik 3 phasa, yang mengakibatkan terjadinya kegagalan isolasi sehingga arus yang mengalir pada kawat kabel menjadi tinggi ( teganggan tinggi Warnakabel netral harus biru 2. Warna kabel PE harus loreng kuning-hijau atau dibalut kuning hijau disetiap terminal dan kotak sambung Sakelar Utama/ MCB yang berfungsi sebagai Sakelar Utama tidak ada : 11b: Arus pengenal Sakelar Utama/ MCB Utama lebih kecil daripada beban terpasang : Penyebab LOC: 101 : Gambar Instalasi : 101a 46MJm. The Power distribution in a 3-phase system, cannot be separated from the flow of current in the neutral of the transformer, which will cause power losses losses where current flows into the neutral conductor and losses that flow into the neutral conductor. This study was conducted to determine the causes and magnitude of power losses that occur due to the occurrence of neutral current flowing in the neutral conductor in a 160kVA distribution transformer. The research location taken is the Distribution Transformer G187 T which is located on Jl. Hos Cokroaminoto Wisma Ombilin where load imbalances often occur. From the results, it can be seen that if the neutral wire has a cross-sectional size of 50 mm2, the current that passes through the neutral wire is for the day and for the cross-sectional size of the wire is 70 mm2, it can reduce the power flowing to the neutral by a percentage of for the daytime. Efficiency value that occurs is greater at night that is while for the day it is For the distribution of each - each phase, especially the S phase, so that it can be balanced because the power supplied to the S phase is too small. We recommend that the current flowing in the neutral wire must be channeled to the ground so that the current flowing in the neutral wire becomes zero. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Journal of Electrical Power Control and Automation, 41, Juni 2021, 1-5 ISSN 2621-556X Online, DOI 1 Analisis Terjadinya Arus Netral Pada Trafo Distribusi 160 kVA Arfita Yuana Dewi1, Asnal Effendi2, Fahody M. Syafar3 123Institut Teknologi Padang Correspondence email arfita Abstrak Penyaluran daya pada sistem 3 fasa, tidak terlepas dengan mengalirnya arus di netral trafo, yang akan menimbulkan rugi – rugi daya losses dimana arus mengalir ke penghantar netral dan losses yang mengalir ke tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar losses yang terjadi akibat terjadinya arus netral yang mengalir di penghantar netral pada trafo distribusi 160kVA. Lokasi penelitian yang diambil adalah pada Trafo Distribusi G187 T yang berlokasi di Jl. Hos Cokroaminoto Wisma Ombilin dimana sering terjadi ketidakseimbagan beban. Dari hasil perhitungan dapat diketahui jika kawat netral dengan ukuran penampang 50 mm2 maka arus yang melewati kawat netral dengan persentasi 6,4% untuk siang hari dan untuk ukuran penampang kawat 70 mm2 maka dapat mengurangi daya yang mengalir ke netral dengan persentase sebesar 4,77% pembebanan siang. Nilai Efisiensi yang terjadi lebih besar pada pembebanan malam yaitu 94,87% sedangkan untuk siang hari sebesar 93,44%. Untuk penyaluran tiap – tiap fasa terutama fasa S agar dapat diseimbangkan karena daya yang di salurkan pada fasa S terlalu kecil. Sebaiknya untuk arus kawat netral harus di salurkan ke tanah agar arus yang mengalir di kawat netral menjadi nol. Kata kunci Arus Netral, Rugi-rugi Daya, Efisiensi. Abstract The Power distribution in a 3-phase system, cannot be separated from the flow of current in the neutral of the transformer, which will cause power losses losses where current flows into the neutral conductor and losses that flow into the neutral conductor. This study was conducted to determine the causes and magnitude of power losses that occur due to the occurrence of neutral current flowing in the neutral conductor in a 160kVA distribution transformer. The research location taken is the Distribution Transformer G187 T which is located on Jl. Hos Cokroaminoto Wisma Ombilin where load imbalances often occur. From the results, it can be seen that if the neutral wire has a cross-sectional size of 50 mm2, the current that passes through the neutral wire is for the day and for the cross-sectional size of the wire is 70 mm2, it can reduce the power flowing to the neutral by a percentage of for the daytime. Efficiency value that occurs is greater at night that is while for the day it is For the distribution of each - each phase, especially the S phase, so that it can be balanced because the power supplied to the S phase is too small. We recommend that the current flowing in the neutral wire must be channeled to the ground so that the current flowing in the neutral wire becomes zero. Keywords Neutral Current, power losses, efficiency. 1. PENDAHULUAN Kebutuhan terhadap energi listrik seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Maka sangatlah penting untuk menjaga kualitas penyaluran daya listrik. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut harus menjadi perhatian khusus. Berdampak pada penyediaan tenaga listrik 3 fasa, dengan netral di trafo dapat menyebabkan mengalirnya arus di netral trafo, yang akan menyebabkan terjadinya rugi – rugi daya dimana arus menyalir ke penghantar netral dan Losses yang mengalir ke tanah[6]. Untuk mengoptimalkan penyaluran daya listrik agar tidak terjadinya pengurangan daya yang tersalur, maka peneliti mengadakan penelitian tentang analisis terjadinya arus netral pada transformator distribusi yang terjadi di Jl. Cokrominoto Wisma Ombilin Padang. 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem 3 Fasa Sistem 3 fasa yang seimbang merupakan sistem dengan nilai arus, tegangan, dan sudut fasa yang rata-rata sama. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 berikut [6], Gambar 1. Vektor Diagram Arus Seimbang Apabila [IR] = a [ I rat] [IS] = b [ I rat] [IT] = c [ I rat] Dimana pada keadaan seimbang, nilai a = b = c = 1[6]. Untuk Vektor Diagram Arus tidak seimbang seperti yang ditunjukkan pada gambar 2 berikut, Arfita Yuana Dewi, Asnal Effendi, Fahody M. Syafar, Analisis Terjadinya Arus Netral Pada Trafo Distribusi 160 kVA 2 Gambar 2. Vektor Diagram Arus Tidak Seimbang Analisa rugi-rugi daya/losses Losses yang terjadi akibat mengalirnya arus netral pada trafo dapat dirumuskan sebagai berikut [1],[4],[5] = × Dimana = Losses pada penghantar netral trafo Watt = Arus pada kabel netral trafo A = Tahanan penghatar netral trafo Sedangkan losses yang diakibatkan karena arus netral yang mengalir ke tanah ground dapat dihitung dengan perumusan sebagai berikut = × Dimana = Losses akibat arus netral mengalir ke tanah Watt = Arus pada netral yang mengalir ke tanah A = Tahanan pembumian pada trafo Efisiensi Transformator Efisiensi transformator, secara matematis ditulis [1] η = x 100% Pin = Pout + Rugi-rugi 3. METODOLOGI Jenis penelitian yang dilakukan adalah perhitungan dan analisis terjadinya arus netral pada trafo distribusi, dengan pembebanan siang dan malam hari. Proses pelaksanaan penelitian ini disajikan seperti pada Gambar 3 berikut 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Pengukuran Trafo 160kVA Pembebanan Siang Proses pengolahan data 1. Mengetahui dan menghitug terjadinya arus netral pada trafo distribusi. 2. Menganalisis besar rugi– rugi daya Arfita Yuana Dewi, Asnal Effendi, Fahody M. Syafar, Analisis Terjadinya Arus Netral Pada Trafo Distribusi 160 kVA 3 Tabel 2. Hasil Pengukuran Trafo 160kVA Pembebanan Malam Perhitungan pada penelitian ini menggunakan penghantar netral Trafo berukuran 50 mm² dengan Resistansi sebesar 0,6842 /km, dan penghantar fasa berpenampang 70 mm² dengan nilai Resistansi 0,5049/km [3],[4]. Analisa Pembebanan Trafo S = 160KVA = 160000VA V= 400V Fasa-fasa = = = 231,21 A = = = 123,7 A == = 163,7 A Persentase pembebanan Trafo pada siang hari = × 100% = 53% Dan pada Malam hari = × 100% = 70% Analisa Ketidakseimbangan beban trafo Analisa nilai arus fasa Trafo menggunakan koefisien a,b dan c pada 2 kondisi pembebanan sebagai berikut Siang hari = a × I , maka a = = = 0,94 A = a × I , maka b = = = 0,43 A = a × I , maka c = = = 1,61 A Atau dalam persentase berikut × 100% = × 100% = 41% Malam hari = a × I , maka a = = = 1,04 = a × I , maka b = = = 0,53 = a × I , maka c = = = 1,41 Atau dalam persentase berikut × 100% = × 100% = 30% Analisa losses karena adanya arus netral trafo Siang hari Arus netral yang terjadi menyebabkan losses sebagai berikut = × = × 0,6842 = 8278,82Watt ≈ 8,27 kW Penghantar netral Jika menggunakan ukuran penghantar fasa 70 = × = ×0,5049 = 6109,29Watt ≈ 6,10 kW Daya aktif pada Trafo . Didapat Sehingga persentase losses yang timbul dengan terjadinya arus netral adalah % = × 100% = × 100% = 6,4% Penghantar netral Jika menggunakan ukuran penghantar fasa % = × 100% = × 100% = % Losses dengan adanya arus netral yang mengalir ke tanah yaitu = × = × 4 = 14,737 kW Atau dalam persen % = × 100% = × 100% = 11,51% Arfita Yuana Dewi, Asnal Effendi, Fahody M. Syafar, Analisis Terjadinya Arus Netral Pada Trafo Distribusi 160 kVA 4 Malam hari Kondisi pembebanan malam sebagai berikut = × = × 0,6842 = 8430,0282Watt ≈ 8,43 kW Penghantar netral Jika menggunakan penghantar fasa 70 = × = ×0,5049 = 6220,87Watt ≈ 6,22 kW Persentase losses-nya karena arus netral pada penghantar trafo % = × 100% = × 100% = 6,58% 50 % = × 100% = × 100% = 4,85% 70 Losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah adalah = × = × 4 = 12,36 kW Dengan Persentase % = × 100% = × 100% = 9,65% Tabel 3. Losses pada trafo distribusi 160kVA Dari tabel 2 dapat dibuat grafik nilai arus dan Losses seperti yang ditunjukkan gambar 4 dan 5 berikut, Gambar 4. Grafik Arus Gambar 5. Grafik Losses Pada tabel dan grafik losses trafo distribusi 160kVA dapat kita lihat bahwa, semakin besar arus netral yang mengalir di penghantar trafo maka losses yang terjadi di arus netral juga semakin besar. IN arus netral pada trafo sebesar 111A dengan persentase losses sebesar 6,58% pada malam hari. Begitu pula arus yang mengalir ke tanah, semakin besar arus netral yang menagalir ketanah pada trafo maka losses pada penghantar tanah juga semakin besar. IG arus netral yang mengalir ke tanah 60,7A dengan persentase losses 11,51% pada siang hari Analisa Efisiensi Pada Siang hari Arfita Yuana Dewi, Asnal Effendi, Fahody M. Syafar, Analisis Terjadinya Arus Netral Pada Trafo Distribusi 160 kVA 5 η = Pout = 0,94 + 0,43 + 1,61 400 . 123,7. 0,8 = 117960 W =117,96 kW Pin = Pout + Rugi Rugi = 117,96 + 8,27 =126,23 kW η = x 100% = 93,44% Pada Malam Hari η = x 100% Pout = = = 156104 W =156,104 kW Pin = Pout + Rugi Rugi = 156,104 + 8,43 =164,534 kW η = x 100% = 94,87% Dari Perhitungan di atas dapat diperoleh efesiensi dan efesiensi terbesar terjadi pada malam hari itupun beda 1 % yang terjadi pada siang hari. 5. KESIMPULAN Dari tabel dan grafik dapat diketahui jika kawat netral berukuran maka arus yang melewati kabel netral dengan persentasi 6,4% untuk siang hari dan untuk ukuran kabel maka dapat mengurangi daya yang mengalir ke netral dengan persentase sebesar 4,77% untuk pembebanan siang. Prosentase % Efesiensi yang terjadi lebih besar pada pembebanan malam yaitu sedangkan untuk siang hari sebesar 93,44% yang berada di Jl. Hos Cokrominoto Wisma Ombilin. DAFTAR PUSTAKA [1] Abdul Kadir 1981, “Electric Transformer”, Pradnya Paramita Jakarta [2] Aditya, L. 2017. Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 6 Oktober 2017. 61, 33–41. [3] Ginting, Y., Tamba, P., & Agung, U. D. 2019. Sistem Pentanahan Pada Jaringan Distribusi Di PT. PLN Persero . VIIISeptember, 81–86. [4] Ohoiwutun, J., Dwiyanto, M., & Sogen, T. 2019. Analisis Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Efisiensi Transformator Distriusi 100 kVA pada PT . PLN PERSERO. [5] Sentosa Setiadji, J., Machmudsyah, T., & Isnanto, Y. 2008. Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi. Jurnal Teknik Elektro, 72, 68–73. [6] Stevenson, William D. 2000. Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diterjemahkan Oleh Kamal Idris. Jakarta [7] Tobi, M. D. 2018. Analisis Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral Dan Losses Pada Transformator Distribusi Di PT PlN Persero Area Sorong. Biodata Penulis Arfita Yuana Dewi, Lahir di Padang, 24 Januari 1975, Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Teknik Elektro di Sekolah Tinggi Teknik Padang, dan Magister Teknik di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bidang Sistem Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro . Asnal Effendi, Lahir di Jakarta, 19 Juni 1973, Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Teknik Elektro di Sekolah Tinggi Teknik Padang, dan Magister Teknik di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, bidang Sistem Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro. Fahody M. Syafar, Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Elektro di Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro pada tahun 2020. ... SRMD merupakan perusahaan yang bergerak dibidang minyak bumi dan gas migas yang saat ini sudah memiliki 11 sumur pengeboran minyak. Dengan adanya penambahan beban ini diperlukan sebuah analisis aliran daya yang berguna untuk mengetahui kondisi sistem tenaga listrik sebelum dan sesudah adanya penambahan beban, berupa besaran aliran daya daya aktif, daya reaktif, tegangan dan arus serta rugi daya yang terjadi pada sistem [3]. ...Doan YudantoDasrinal TessalPower flow analysis is used to determine the power flow parameters that are useful for planning the system to operate optimally as well as changes to existing systems, such as what happened at PT. Sele Raya Merangin Dua, which is currently making system changes in the form of additional loads. With the addition of this load, it is necessary to conduct a power flow analysis to determine the effect of increasing the load with the aim of knowing the system performance so that it can be in optimal condition. The research method used is qualitative-descriptive which is carried out in a simulation using ETAP software where the results of the simulation will be tabulated and graphed. The results showed that the increase in load caused an increase in power generation and power distribution, especially on swing-buses to load-buses and branch buses. From the previous generation power of kVA increased to kVA but did not affect the performance of each power system equipment PT. SRMD and the electric power system are still in optimal condition. Julius SentosaTabrani MachmudsyahYanuar IsnantoKetidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan tersebut adalah pada beban-beban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut muncullah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses rugi-rugi, yaitu losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Setelah dianalisa, diperoleh bahwa bila terjadi ketidakseimbangan beban yang besar 28,67%, maka arus netral yang muncul juga besar 118,6A, dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah semakin besar pula Markus Dwiyanto TobiPT PLN Persero Area Sorong adalah perusahaan yang bertugas melistriki wilayah kota sorong dan sekitarnya. Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan tersebut adalah pada beban – beban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut timbullah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses susut, yaitu susut akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Maka dari itu dibuatlah sebuah analisa dengan menggunakan metode perbandingan dengan cara mengukuran beban pada saat sebelum dilakukan pekerjaan penyeimbangan beban dan dibandingkan dengan pada saat sesudah dilakukan pekerjaan penyeimbangan beban. Penyeimbangan beban ini dilakukan dengan cara memindahkan sebagian beban di fasa yang berbeban tinggi ke fasa yang berbeban lebih rendah sehingga dihasilkan beban fasa yang seimbang. Hasil analisa menunjukan bahwa pada saat sesudah dilakukan pekerjaan penyeimbangan beban, nilai arus netral di penghantar netral trafo dan arus netral yang mengalir ke ground lebih kecil sehingga susut yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan pada saat sebelum dilakukan pekerjaan penyeimbangan KadirAbdul Kadir 1981, "Electric Transformer", Pradnya Paramita JakartaL AdityaAditya, L. 2017. Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Efisiensi Transformator Distriusi 100 kVA pada PT . PLN PERSEROJ OhoiwutunM DwiyantoT SogenOhoiwutun, J., Dwiyanto, M., & Sogen, T. 2019. Analisis Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Efisiensi Transformator Distriusi 100 kVA pada PT. PLN PERSERO.Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diterjemahkan Oleh Kamal IdrisWilliam D StevensonStevenson, William D. 2000. Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diterjemahkan Oleh Kamal Idris. Jakarta Sebenarnya timbulnya Arus pada kabel Netral adalah hal yang wajar untuk Listrik 1 Phase, dengan nilai besaran Arus pada Kabel Netral adalah sama dengan besaran arus pada kabel Phase, namun lain halnya jika listrik yang digunakan adalah listrik 3 Instalasi Listrik 3 phase dengan beban yang digunakan juga berasal dari peralatan listrik 3 phase, Besaran arus pada kabel netral seharusnya hampir tidak ada, atau paling tidak harus diupayakan seminimal pada keadaan Sumber listrik yang digunakan adalah listrik 3 phase, sedangkan peralatan listrik atau beban yang ditanggung oleh pembangkit listrik tersebut berasal dari beban 1 phase, tentunya Arus pada Netral akan semakin besar, bahkan nilai arus pada netral bisa jadi lebih besar dibanding arus yang mengalir pada kabel phase, Mengapa demikian?Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan timbulnya arus pada kabel netral, khususnya pada Instalasi yang menggunakan Listrik 3 phase?Arus listrik yang biasa disimbolkan dengan huruf I Intensity merupakan seberapa banyak atau seberapa besar muatan listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik tertutup, yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, tiap satuan waktu, dan satuan Arus listrik yang digunakan adalah Coulomb/detik atau yang biasa kita kenal yakni sama dengan satuan Besar Arus pada kabel netral untuk Listrik 1 PhaseKarena pada listrik 1 Phase yang hanya memiliki 2 kabel bermuatan yakni muatan positif Kabel Fasa dan muatan negatif Kabel Netral, maka arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik 1 phase akan melalui kabel fasa dan netral, sehingga memiliki besaran arus yang contohListrik AC 1 phase, dengan besar tegangan 220Volt, diberi beban daya sebesar 220Watt, maka besaran arus yang melalui kabel fase adalah sebesar 1 Ampere, begitu juga dengan besaran arus yang mengalir pada kabel Netral bernilai sama yakni 1 Besar Arus Listrik pada kabel netral untuk Listrik 3 PhaseArus kabel netral pada listrik 3 PhaseListrik 3 Phase, memiliki 4 jenis kabel yang berbeda atau biasa disebut dengan Listrik Tiga phase Empat Kawat, yakni terdiri dari 3tiga kabel phase yang berbeda-beda yakni Phase R, Phase S, Phase T, dan 1 satu Kabel Netral, dan jika suatu sumber listrik 3 phase diberi beban menggunakan Alat listrik 3 phase, maka Nilai arus pada masing-masing phase akan sama besar, sedangkan kabel Netral tidak dilalui Arus listrik, atau Arus listrik pada kabel netral adalah Nol, karena tegangan listrik hanya mengalir melalui dari satu phase ke phase yang lain, tanpa melewati kabel contohSumber listrik 3 phase, dengan tegangan 380Volt, diberi beban motor listrik 3 phase dengan daya 11Kw, cosphi 0,8, Maka besaran arus listrik pada Masing-masing Phase R,S dan T adalah20,89 Ampere, yang artinya besar arus pada phase R = 20,89, besar arus pada phase S = 20,89 dan besar arus pada phase T = 20,89, sedangkan Kabel netral tidak memiliki nilai arus Nol.Lalu, Timbul pertanyaan, kenapa pada Instalasi Listrik 3 phase, kabel Netralnya memiliki nilai arus, atau Kenapa masih timbul arus pada kabel Netral?Penyebab Meningkatnya Arus pada kabel NetralBerikut ini beberapa Penyebab timbulnya Arus pada kabel Netral1. Beban Listrik 1 phaseBiasanya meskipun Sumber listrik yang digunakan adalah Listrik 3 Phase, Misalnya sumber listrik yang digunakan adalah Genset 3 Phase, tentunya masih terdapat beban atau Peralatan listrik 1 Phase yang disambungkan ke sumber listrik 3 phase tersebut, seperti misalnya Lampu-lampu penerangan, Komponen Kontrol Panel untuk Starting Motor, Magnetic Contactor 220V, Instrumen-instrumen panel, Pilot lamp, beban listrik ke Rumah-rumah atau Domestik, dan lain sebagainya, yang membutuhkan listrik 1 phase tegangan 220 Volt, yang didapat dari salah satu kabel Phase dan satunya lagi adalah kabel Netral, sehingga hal ini akan menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir melalui kabel Beban pada Masing-masing Phase tidak seimbangKetidak seimbangan pembagian beban pada ketiga Phase R,S,T, akan menyebabkan Arus balik dan akan mengalir melalui kabel Netral, dan semakin besar ketidak seimbangan ini, maka akan menyebabkan arus pada kabel netral juga akan semakin Kebocoran kabel NetralKondisi Kabel Netral yang mengalami kebocoran, baik itu kebocoran kabel netral terhadap Tanah/Bumi, apalagi jika terdapat kebocoran Netral ke Phase, maka akan menyebabkan timbulnya arus listrik pada kabel Arus harmonisaArus harmonisa ini berasal dari berbagai peralatan listrik yang menghasilkan daya harmonik atau biasa juga disebut dengan beban non linier, seperti misalnya, Inverter, Transformator, Mesin Las listrik, Motor Induksi, dan lainnya.

penyebab kabel netral ada arus